Rasio Pengaduan PECINTA DRAKOR

PERTANYAAN DAN JAWABAN

TERKAIT INOVASI PENCEGAHAN STUNTING PADA ANAK DENGAN MAKANAN TAMBAHAN “EGG ROLL” DARI DAUN KELOR

 

1.      Inovasi Pecinta Drakor itu apa dan untuk siapa?

 

Pecinta Drakor adalah sebuah inovasi program kesehatan Puskesmas Bagoang dalam upaya pencegahan stunting pada anak balita yang mengalami stunting dengan melakukan demo masak egg roll dari bahan dasar yaitu daun kelor.

Egg roll merupakan makanan ringan yang berbahan dasar daun kelor yang dipadukan dengan tepung terigu dan dapat juga ditambahkan gula, susu skim, tepung maizena,  telur dan pengembang kue.

 

2.      Apakah tujuan dari inovasi Pecinta Drakor?

 

Tujuan nya adalah untuk  meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang macam pengolahan makanan sehat dan meningkatkan keterampilan ibu balita dalam mengolah pangan local.

 

3.      Mengapa harus dengan daun kelor?

 

Daun kelor memiliki segudang manfaat untuk kesehatan bagi tubuh manusia, khususnya pada anak dalam masa pertumbuhan. Hal tersebut juga dikuatkan oleh Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengatakan bahwa manfaat daun kelor bagi kesehatan diantaranya membantu perkembangan tubuh serta menjadi obat tradisional yang mampu mengobati berbagai macam penyakit.

 

4.      Apa saja kegiatan dari Pecinta Drakor?

 

Kegiatan dari Pecinta Drakor meliputi:

 

a.       Penyuluhan tentang gizi seimbang

b.      Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) saat bekerja

c.       Pembentukan kader penanggung jawab inovasi

d.      Praktik memasak

e.       Game isi piring makan ku

 

5.      Apa saja manfaat dari kegiatan Pecinta Drakor?

 

a.       Ibu balita dapat mempraktikkan resep olahan makanan di rumah

b.      Pengetahuan ibu balita tentang gizi seimbang meningkat

 

 

6.      Apa saja media dan alat yang harus disiapkan?

 

a.       Meja

b.      Kompor gas

c.       Peralatan memasak (cetakan panggan, mixer)

d.      Microphone

e.       Speaker

 

7.      Apa saja bahan untuk membuat Egg Roll dari daun kelor?

 

a.       Daun kelor (haluskan)

b.      Tepung tapioca 100 gram

c.       Tepung terigu 100 gram

d.      Gula pasir 250 gram

e.       Margarin 10 gram

f.        Telur 3 butir

g.      Santan

h.      Backing powder

i.        Susu skim

 

8.      Bagaimana proses pembuatan Egg Roll daun kelor?

 

-          Siapkan wadah

-          Masukkan 3 butir telur, gula pasir, backing powder dan susu skim

-          Lalu aduk bahan makanan menggunakan mixer sampai mengembang

-          Setelah mengembang tambahkan tepung terigu dan aduk merata

-          Setelah merata tambahkan tepung tapioca dan aduk kembali

-          Tambahkan margarin yang sudah diencerkan ke dalam adonan

-          Tambahkan bubuk daun kelor dan santan ke dalam adonan secukupnya lalu aduk lagi sampai merata

-          Siapkan cetakan panggang, sumpit dan kuas makanan

-          Oleskan cetakan dengan margarin

-          Tuangkan satu sendok adonan egg roll ke cetakan panggang, tunggu hingga satu menit lalu dibalik

-          Setelah matang, gulung adonan menggunakan sumpit

-          Egg roll siap disajikan

 

9.      Apa dampak bagi anak balita yang mengalami stunting?

 

Dalam jangka pendek stunting dapat menyebabkan gagal tumbuh, hambatan perkembangan kognitif & motorik sehingga berpengaruh pada perkembangan otak dan keberhasilan pendidikan, dan tidak optimalnya ukuran fisik tubuh serta gangguan metabolisme. (WHO)

Dalam jangka panjang, stunting dapat menyebabkan tidak optimalnya perkembangan postur tubuh pada saat beranjak dewasa. Postur tubuh akan cenderung lebih pendek dari teman-teman seusianya

 

10.  Apakah dampak dari stunting hanya dari kurangnya konsumsi makanan bergizi saja?

 

Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.


Kekurangan gizi dalam waktu lama itu terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak (1000 Hari Pertama Kelahiran). Penyebabnya karena rendahnya akses terhadap makanan bergizi, rendahnya asupan vitamin dan mineral, dan buruknya keragaman pangan dan sumber protein hewani.
Selain itu, buruknya fasilitas sanitasi, minimnya akses air bersih, dan kurangnya kebersihan lingkungan juga menjadi penyebab stunting.


Faktor ibu dan pola asuh yang kurang baik terutama pada perilaku dan praktik pemberian makan kepada anak juga menjadi penyebab anak stunting apabila ibu tidak memberikan asupan gizi yang cukup dan baik. Ibu yang masa remajanya kurang nutrisi, bahkan di masa kehamilan, dan laktasi akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan tubuh dan otak anak.

tindakan pencegahan paling sederhana, yaitu mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir.